Saya deg-deg an pas ngeliat bungkusan ini tergeletak di teras. "Astaga! Ini tadi pasti dilempar sama kurirnya. Padahal kan isinya madu. Pecah gak nih?"
Saya raba-raba kok kayaknya gak pecah. Gak ada cairan atau bau juga. Cepet-cepet saya bongkar paketnya. Alhamdulillah. Aman 😍 Bubble packnya tebel, sehingga dua dus madu aman sentosa.
Ini pertama kali saya nyobain madu Saheela. Saya sebetulnya penyuka madu. Tapi di pasaran kan banyak banget merk madu, ditambah resiko adanya madu palsu membuat saya ati-ati banget kalo mau konsumsi madu. Alih-alih sehat malah ntar sakit, ya kan.
Pertimbangan utama saya nyobain madu Saheela karena rekomendasi dari mbak Arina. Madu ini merupakan produksi dari temannya mbak Arina. Kalau udah temen baik gini kan tau gimana prosesnya, dimana lokasi peternakannya, dan saya sangat apresiasi dengan orang-orang yang mau mengembangkan potensi lokal.
Saya semakin yakin ketika disodori hasil laboratorium dari madu Saheela. Disitu ada kadar aktifitas enzim diastase. Pada standar mutu SNI 2018, kadar enzim diastase dijadikan parameter mutu sekaligus menjadi salah satu indikator madu asli yang valid. Fix deh, madu Saheela ini madu asli 😍
Saya langsung buka botol madu Saheela, mau saya campur dengan air putih hangat. Suami saya kalau ngerasa badan udah gak enak, pagi minum segelas air hangat+2 sendok makan madu+garam dikit. Langsung badannya terasa enakan.
Madu bermanfaat sebagai immunomodulator alias zat yang mempengaruhi sistem imun. Cocok banget kan untuk masa pandemi covid19 gini dimana obat terbaik adalah imun tubuh yang prima.
Selain berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, madu Saheela juga berkhasiat meningkatkan nafsu makan, memperlancar fungsi kerja otak, menyembuhkan radang, menyehatkan liver, menyembuhkan demam, menghilangkan bau mulut, hingga menyembuhkan luka luar.
Harganya cukup terjangkau lho. Sebotol 500 gram Rp 99.000 di Shopee. Variannya ada 6 macam: kapuk randu, kangkung, kelengkeng, bunga kopi, rambutan, dan klenceng. Yang klenceng harganya lain ya, lebih mahal.
Nah. Pas saya taruh sendok madunya, ternyata semut merah kecil-kecil pada dateng. Untung saya sudah baca soal kenapa semut mengerumuni madu asli. Itu karena serbuk bunga yang disedot si lebah manis banget, maka semut jadi tertarik. Apalagi negara kita kan negara tropis dengan kelembaban cukup tinggi, jadi madu yang dihasilkan lebah kita juga encer (tinggi kadar air). Ini yang bikin semut bisa mencium aroma 'gula' (glukosa) pada madu asli. Beda dengan madu import yang kental. Semut rada susah mengendus aroma manisnya kalau kadar air di madu sedikit.
Tips buat yang mau cari madu asli:
1. Cek hasil laboratoriumnya. Karena cek pakai api, masukin kulkas dan disemutin itu gak valid.
2. Cium aromanya. Madu asli punya aroma yang khas madu (aroma manis sedikit asam), bukan aroma manis gula. Meski dibuka tutup berkali-kali, aroma khas madu tetap tercium.
3. Perhatikan apakah madunya raw honey (langsung disaring setelah dipanen) atau yang sudah diolah (dipanaskan untuk menghilangkan bakteri dan menambah kekentalan).
Raw honey tentu lebih terjaga nutrisinya, tapi tidak boleh diberikan pada anak di bawah 1 tahun karena khawatir pencernaan anak masih sensitif.
4. Jangan khawatir jika warna maupun kekentalan madu yang kita beli sekarang berbeda dengan yang kita beli bulan lalu. Karena mungkin pas bulan lalu masuk musim kemarau, sedangkan bulan ini sudah mulai hujan. Dan karena lebah bukan mesin, jadi wajar jika madu yang dihasilkan berubah sesuai kondisi serbuk bunga yang dihisap.
5. Cus beli disini. Gak pake was-was, dah pasti asli ini sih 😁👍
Oiya. Untuk yang saat ini positif covid19, madu Saheela ada program dukungan berupa satu botol madu Saheela 500 gram gratis dengan menunjukkan hasil PCR positif. Untuk keterangan lengkapnya bisa cek di sini https://madusaheela.com/saheela-peduli-bangsa/
Sebagai informasi tambahan, Mama saya tadinya ragu mau nyobain madu. Takut asam lambungnya kumat. Tapi dengan madu Saheela Kapuk Randu ini beliau cocok. Perutnya aman. Alhamdulillah 😍
Komentar
Posting Komentar