Martha Blogger, Riwayatmu Kini

Satu tahun terakhir ini saya sudah tidak lagi menuliskan Blogger di kolom profesi. Malu.

Bukan malu dengan profesi sebagai blogger ya, tapi lebih kepada tau diri. Hahaha. Masa' iya ngaku sebagai blogger padahal blog nya diisi cuma setahun sekali 🙈

Tahun 2025 ini saya sudah memantapkan diri untuk berhenti jadi blogger. Menulis blog sepertinya tidak cocok buat saya.

******
Masa 'kejayaan' saya sebagai blogger adalah di tahun 2018, tepatnya setelah saya bergabung dengan komunitas Gandjel Rel, komunitas blogger perempuan kota Semarang.


Yang tadinya ngeblog niatnya untuk dokumentasi pribadi, Gandjel Rel membuka wawasan saya kalo blogger tuh bisa menghasilkan cuan: bisa dari placement di blog, bisa dari mereview produk, dan bisa juga dari menghadiri undangan brand gathering.

Undangan dari brand inilah yang menjadikan semangat ngeblog saya menyala! Kita datang, mendapat materi (buat isi blog), dikasih makan, ntar pulangnya masih dikasih uang saku pula. Wuih, rasanya seperti mendapat durian runtuh. Pekerjaan apalagi yang lebih nikmat dari hobi yang dibayar, ya kaaan? 😊

Makin semangat kalo yang bikin event dari brand Asus. Tempat eventnya itu selalu di hotel yang bagus, makanannya mewah, bayarannya juga oke banget. Wkwkwk.

Terakhir ikut event Asus tuh waktu launching Vivobook Go 14 (E1404F) di hotel Aruss, Semarang. Mantap banget laptop Asus yang satu ini. Tipis, ringan, military grade, performa oke, harga juga super terjangkau. Review komplit laptop ada di sini.


Penampakan laptop Asus Vivobook Go 14


Asus Media Gathering
23 Nov 2023 di Hotel Aruss, Semarang

Brand Asus ini kayaknya udah bestie banget sama Gandjel Rel deh. Kayaknya setahun bisa 2-4× ngundang blogger dari Gandjel Rel. Ya wajar sih, soalnya blogger yang gabung di Gandjel Rel bukan blogger kaleng-kaleng. Kalo dikasih deadline ya ontime, kalau nulis review ya sungguh-sungguh bukan yang asal copas, kalo sudah deal jobdesknya sekian ya pasti dikerjakan. Profesional lah.

Semua kesenangan mengikuti undangan brand ini terhenti ketika negara api menyerang.

Bukan, saya bukan lagi ngomongin virus covid. 'Negara api' yang saya maksud adalah idealisme.

*******
Jika sebelumnya saya selalu aktif mengambil undangan brand, semakin kesini semakin selektif. Lihat-lihat dulu yang ngundang brand apa. Saya gak mau nulis review yang tidak sesuai nurani. Kepinginnya nulis secara seimbang: ada kelebihan dan kekurangan.

Meski tidak ada aturan yang menyebutkan bahwa review haruslah yang positif saja, tapi rasanya tidak etis jika saya ikut mengulas sisi negatifnya. Apalagi posisi saya adalah bagian dari komunitas. Tentu kinerja saya akan mempengaruhi cara pandang brand terhadap komunitas kami.

Hal inilah yang akhirnya membuat saya jarang ikut serta dalam event gathering, termasuk event dari Asus. Tapi kalo event Asus ini bukan gara-gara review ya, kan saya pemakai laptop Asus, jadi soal kualitas udah gak diragukan lah. Lebih ke gantian aja siih, masa saya terus yang datang 🤭 Biar member lain ikut merasakan enaknya ikut gathering Asus, eaaaa... 

Laptop Asus milik kami

Ramping, ringkas, andalan dipake kerja


*******
Event ulang tahun Gandjel Rel ke 10 yang digelar di cafe Naik Daun hendak saya jadikan tonggak pamitan dari blogger.

Saya sudah memantapkan hati bahwa menulis blog tidak sesuai dengan passion saya. Passion saya adalah nulis di Facebook. Titik.

Maka meskipun badan masih rada capek setelah piknik bareng keluarga, saya memaksakan diri hadir pada hari Selasa, 25 Februari 2025 di jl Bulusan, Tembalang, Semarang.

Acara demi acara saya ikuti. Sapaan hangat dari mbak Rita selaku pembawa acara, sambutan dari 5 orang founder Gandjel Rel, materi dari mbak Aga, celotehan teman-teman blogger, pokoknya saya nikmati betul suasananya. This is it. Inilah detik-detik saya say good bye dengan profesi blogger. Hiks. Bisa jadi saya akan pamit juga dari komunitas. Ya kali' saya masih disana padahal udah gak ngeblog. Ini yang paling berat sih. Soalnya grup Gandjel Rel ini salah satu grup whats app yang membernya helpfull, aktif dan informatif 🥲

Mbak Aga sedang menyampaikan materi

Suasana ultah Gandjel Rel ke 10

Teman-teman blogger

Teman-teman blogger

Mbak Rita MC (kiri)
Mbak Rahmi founder GR (kanan)


Di akhir acara, satu kalimat dari mbak Rahmi, salah satu founder Gandjel Rel, sukses menampar kesadaran saya.

Saya lupa kalimat tepatnya, tapi mbak Rahmi mengatakan bahwa jejak digital itu abadi, maka hendaknya berhati-hati dengan apa yang kita tuliskan.

DUAR!!!

Kalimat "jejak digital abadi" inilah yang jadi titik balik dan membuat saya membatalkan pamit 😅

Kok bisa?

Jadi gini.
Alasan utama saya untuk rajin nulis di Facebook adalah menyiapkan ladang amal jariyah. Berharap agar tulisan saya bermanfaat bagi pembaca, sehingga jadi pahala yang terus mengalir meskipun saya sudah tiada.

Maka, alangkah bodohnya jika ada lahan satu lagi untuk menambah amal jariyah kok malah mau saya tutup?!

*******
Yup. Semudah itu hati saya dibolak-balik.
Yang tadinya sudah mantap mau pergi, sekarang jadi mantap untuk tinggal.

Benarlah bahwa silaturahmi itu memperluas ilmu dan hikmah hidup. Kita tidak pernah tau akan terinspirasi dari siapa. Mbak Rahmi pasti tidak terbayang bahwa kalimat singkatnya akan membawa dampak yang begitu besar terhadap pola pikir saya. Dan bisa saja tulisan-tulisan saya juga membawa dampak besar dalam hidup seseorang, ya kan. Who knows?

Kadang gini ini lho. Kita jauh-jauh mikir mo melakukan amal apa, padahal yang di depan kita sudah ada. Yang dibayangkan amal yang besar-besar yang hebat-hebat, padahal yang sederhana pun bisa jadi luar biasa asalkan istiqomah/rutin.

Ah, saya jadi makin semangat lagi nih untuk menghidupkan blog 😍
Yok bisa yok!

Cafe Naik Daun, Tembalang
25 Februari 2025


*Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog 2015 ke 2025 Perjalanan Ngeblogku yang diadakan oleh Gandjel Rel



Komentar