[1 Tahun] Menjadi Blogger

"Blogger iku opo (blogger itu apa)?" tanya budhe, saat kutunjukkan foto-fotoku waktu Kamis kemarin ikut acara blogger.

Event blogger Kamis, 24 Januari 2019

"Nulis di blog, Budhe," jawabku. "Nulis di internet," lanjutku, soalnya kulihat budhe tampak bingung.

"Oh," jawab budhe singkat. Tapi kayaknya beliau masih belum paham. Hihihi.

Respon berbeda ditunjukkan oleh pak Budi, salah satu arsitek yang kutemui di rumah kayu Trade Expo Indonesia 2018, ICE BSD, Tangerang.

Ketika kukatakan bahwa aku seorang blogger, beliau tampak antusias. Beliau sudah paham apa itu blogger.

"Kalau mau mengajak kerjasama, menggunakan jasa blogger untuk promosi, gitu, gimana caranya, Mbak?" tanya pak Budi.

"Bapak bisa langsung kontak blogger yang bersangkutan. Atau bisa juga lewat agensi ataupun komunitas," jawabku.

"Kalau tarifnya, gimana, Mbak?"

Aku, dengan mantap menjawab: "Saya newbie, Pak. Belum paham soal hitungan tarif."

😄😄😄

Aku takut salah ngomong. Dan setahuku, besaran tarif itu betul-betul relatif. Tergantung apa tugas/kewajiban blogger, tergantung seberapa lama kerjasamanya, tergantung jumlah follower blogger. Gitu-gitu deh.

Rumah kayu TEI 2018.
Penampakan keseluruhan bisa cek disini

Ketertarikanku pada dunia blogging dimulai saat aku mulai jenuh menulis di facebook. Sudah 3 tahun aku rutin menulis di wall FB ku.

"Kayaknya enak nih kalo nulis di blog. Bisa nulis panjang-panjang dan dikasih banyak foto," batinku.

FYI, aku ini tergolong lamban mengikuti teknologi. Bikin akun FB aja di tahun 2012, mengenal instagram baru tahun 2017, twitter juga di akhir tahun 2017. Bahkan aplikasi seperti Path, dari mulai muncul sampai akhirnya tutup, aku gak pernah tau seperti apa cara kerjanya 😅.

Juni 2017, dengan bantuan google dan youtube, aku berhasil membuat akun blogspot. Mula-mula aku menulis soal review produk, lalu soal pengalaman jalan-jalan, lalu kegiatanku di Semarang. Ah, aku sangat menikmati hal ini. Selain berbagi ilmu pada pembaca, menulis di blog berarti aku juga punya dokumentasi kegiatanku.

April 2018, aku bergabung dengan sebuah komunitas blogger di kotaku. Aku ingin belajar lebih dalam tentang dunia blogging. Dan menurutku berkomunitas adalah pilihan yang tepat.

Dari sini, aku seolah menemukan harta karun! Bagaimana tidak. Aku baru tau kalau aku bisa mendapat uang dari tulisanku. Ini luar biasa. Aku, yang biasanya nulis review gratisan, baru tau bahwa diluar sana ada orang yang mau membayar untuk ulasanku. Tidak hanya dibayar, tapi juga diajak makan dan dikasih souvenir. Fantastic!

Souvenir dari salah satu vendor

This is it. Apalagi yang lebih menyenangkan dibanding melakukan hobi dan dibayar? Ye kaan 🤑
So, aku tambah yakin untuk menekuni profesi narablog.

Tapi,
Rupanya jadi blogger tidak semata-mata masalah konten tulisan saja. Ada hal lain yang mengiringi. Contohnya seperti belajar tentang SEO, belajar memotret, belajar desain graphis, mengikuti lomba menulis, mendapatkan uang dari advertising, memasang aplikasi analitik, dan lain-lain.

Kita perlu belajar soal SEO jika ingin blog kita muncul di halaman pertama google. Walau ini tidak wajib sih. Karena banyak juga blog biasa yang muncul di page one.

Belajar memotret juga penting. Gambar yang bagus akan membuat blog kita lebih enak dilihat.

Aku juga mulai mengikuti beberapa lomba menulis blog untuk mengasah kemampuanku. Tapi ya, hasilnya sangat bergantung pada selera juri. Meski sering gak menang, aku tetap rajin ikut lomba. Siapa tau selera juri pas cocok dengan tulisanku.

Oiya, hampir semua lomba blog tidak berbayar ya. Kata senior, kita malah harus waspada kalau ada lomba blog yang berbayar. Takutnya penipuan, cuma mau ngumpulin duit dari peserta aja.

Contoh lomba blog tidak berbayar

Bicara soal pendapatan, konon, pundi-pundi rupiah yang kerap mengalir ke rekening blogger adalah dari pemasukan iklan. Tapi aku belum tertarik untuk itu. Jangankan iklan, pasang google analitik aja aku masih bingung!

Serius nih. Awal dapat job blogger, aku stres berat waktu diminta menunjukkan page view. Contoh page view yang ditunjukkan oleh senior tuh detil banget. Sedangkan laman page view di blogspotku kan gitu doang.

"Pasang google analytics," saran salah satu senior.

Dan aku langsung ke pojokan. Nangis.

Becanda ding. Tapi aku beneran bingung. Aku coba googling, dapet lah si analytics ini. Tapi gimana pasangnya?? Ubek-ubek lagi. Ketemu! Bisa terpasang. Tapi terus bingung...kok gak sama dengan contoh ya? 🙈

Google analitik blog ku. Dan aku ga paham cara bacanya 😅

Well, jangankan masalah page view, soal feed dan instastory ig aja aku gak paham lho! Aku baru tau kalau feed ig itu maksudnya postingan di instagramku. Sedangkan instastory itu postingan yang muncul di bagian bulat yang ada foto profilku. Ndeso, ya.

Twitter yang tadinya kubuat hanya sebagai syarat update aplikasi kupon diskon pun, sekarang mau gak mau mulai kupelajari. Karena vendor kerap meminta live twit.

Intinya masih banyak banget yang harus kupelajari. Sering kagum dengan blog senior yang pakai desain graphis. Jadi cakep gitu tampilan blog-nya. Kepingin juga blog-ku cantik dan rapi gitu. Tapi pelan-pelan lah. Pasang logo komunitas di blog aja aku belum bisa 🙈

Selain 'printilan-printilan' yang kusebutkan diatas, ada hal-hal 'gaib' yang kupelajari seputar dunia blogger.

Bukan tentang setan, bukaaan. Maksudku adalah hal-hal yang hanya tersirat, alias tak tersurat. Diantaranya:

1. Saat ada blogger yang follow sosmed kita, kita harus follback, follow balik. Ini dalam rangka saling mendukung. Karena job yang masuk seringkali mensyaratkan jumlah pengikut.

2. Jika blog kita dikomentari blogger lain, usahakan berkunjung balik ke blog milik blogger tersebut dan meninggalkan komentar. Katanya ini bisa memberikan nilai tambah di mata mesin pencari google.

3. BW alias Blog Walking adalah kegiatan membaca (dan komen) di blog orang lain. Sering-sering BW bisa menaikkan nilai DA/PA blog kita.

4. Menjadi blogger biasanya juga akan diminta menjadi buzzer atau influencer. Inilah kenapa seorang blogger setidaknya punya 3 medsos: facebook, instagram, dan twitter.

5. Apabila jangka waktu kerjasama dengan vendor tidak tertulis, maka waktu yang disarankan adalah 3 bulan. Artinya, kalau belum lewat 3 bulan ya jangan promosi vendor lain (produk yang sama) dulu.

6. Selalu ijin setiap kali mau bawa balita/anak ke acara blogger. Pastikan penyelenggara tidak keberatan, karena tidak semua penyelenggara welcome dengan kehadiran anak-anak.

Mmm....
Apalagi ya...

Itu aja sih yang kuingat. Nanti kutambahkan kalau ada lagi 😁


Jika ditanya: Apakah aku bangga jadi blogger? Yes! Aku sangat bangga. I love this job. Aku bisa terus berkarya tanpa terhalang usia. Aku bisa bertemu senior yang merupakan blogger dan penulis profesional, aku mendapat banyak ilmu baru, dan mengunjungi tempat-tempat baru. Amazing.

Apakah aku ingin terus jadi blogger? Yes. Makin lama aku makin cinta dengan profesi ini. Apalagi di era milenial seperti ini, dimana akses internet memudahkanku dalam mencari data pendukung tulisan. Nge-blog juga bisa kulakukan dimana saja. Tak harus memakai laptop, pakai handphone pun bisa.

Nah, resolusiku di tahun 2019 adalah aku harus lebih rutin menulis. Untuk itu, tahun ini aku memberanikan diri membeli domain. Biar jadi pemacu supaya rajin merawat blog.

Aku juga akan terus belajar agar kontenku semakin baik dan agar tampilan blogku lebih nyaman dibaca. Salah satu upayaku adalah dengan mendaftar kelas menulis blog di akhir Januari ini.

Bagaimanapun juga, lebih enak kalau belajar dengan guru dibanding otodidak.hehe.

Bismillah...
Aku percaya, usaha tidak akan menghianati hasil 😊

Alon-alon asal kelakon. Pelan-pelan yang penting sampai. Aku gak mau buru-buru. Aku mau menikmati setiap prosesnya 😊




Komentar

Posting Komentar