"HAH?! Mbak beneran umurnya 37? Saya pikir 25 tahun lho!"
Bukan satu dua orang yang bereaksi seperti itu saat saya menyebutkan usia saya.
Awalnya saya pikir mereka tengah menggoda saya. Tapi karena hampir setiap orang berkomentar sama, bahkan ada yang minta ditunjukkan KTP saya saking penasarannya, akhirnya saya percaya kalau muka saya ini beneran awet muda.hahaha.
Hal ini tak lepas dari jenis kulit berminyak yang saya miliki. Padahal waktu remaja dulu, saya sangat iri dengan teman yang memiliki jenis kulit kering. Wajahnya kelihatan halus, cantik tanpa jerawat. Sedangkan saya: kusam dan jerawat memenuhi muka 😅
Apa yang dahulu saya keluhkan, sekarang saya syukuri...
Jika jaman dulu cantik adalah berwajah bersih kesat, di jaman now cantik berarti punya kulit wajah bersinar; glowing bak artis korea. Produsen make up pun berlomba mengeluarkan seri kosmetika yang hasil akhirnya tampak kinclong.
Rahasia kulit glowing ini sebetulnya bukan semata-mata karena tata riasnya, tapi lebih kepada seberapa sehat kulit kita. Kulit yang sehat membuat make up menempel dengan baik di kulit kita. Langsung meresap, menyatu gitu. Perpaduan sempurna antara enzim di kulit dengan partikel dari make up inilah yang menghasilkan efek glowing.
Berkaca dari pengalaman di masa lalu, saya lebih memilih punya kulit sehat daripada kulit yang mengikuti trend. Kulit sehat itu cantiknya alami dan everlasting.
Tips memiliki kulit sehat:
1. Jangan mudah gonta-ganti produk.
2. Banyakin minum air putih. Minuman berwarna boleh lah sesekali.
3. Hindari rokok, minuman keras, begadang dan stres.
4. Jeli memilih kosmetik.
Di era milenial ini, kosmetik dalam dan luar negeri muncul dengan berbagai merk. Sebagai konsumen, kita harus cerdas dan berhati-hati. Jangan mudah tergiur dengan bahasa iklan.
Produsen kosmetika kerap kali menggunakan bahasa yang berlebihan saat mempromosikan produknya. Padahal sudah ada peraturannya lho.
Untuk itu, Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) memberikan panduan praktis agar kita jeli saat hendak membeli kosmetik.
- KEMASAN
Perhatikan kondisi kemasan produk. Ada yang rusak gak? Gembung gak botolnya? Masih rapi gak segelnya?
Kalau kemasannya rusak, bisa jadi isinya sudah terkontaminasi. Jika demikian, produk ini sudah tidak layak pakai. Jangan dibeli.
- LABEL
Bagian ini biasanya jarang diperhatikan dengan detail. Umumnya kita hanya melihat merk dan isi bersih (netto). Padahal informasi penting soal bahan apa saja yang terkandung dalam kosmetik bisa kita cek di label komposisi produk.
"Duh. Bahasanya kan bahasa kimia semua tuh!"
Tenaaang...
Ada website bagus untuk cek bahan apa saja yang terkandung dalam kosmetik. Namanya skincarisma dan cosdna.
Caranya gampang: tinggal ketik bahan-bahan yang tertulis pada label produk, lalu klik analyze. Muncul deh hasilnya.
Lamannya berbahasa inggris. Tapi cukup mudah dipahami kok. Bahasa seperti anti aging, brightening, dan acne fighting kan sangat familiar bagi kita.
-IJIN EDAR
Setelah cek kemasan dan label, langkah selanjutnya adalah memastikan ijin edar (nomor BPOM) yang tertera pada kosmetik.
Buka laman https://cekbpom.pom.go.id. Masukkan nomor BPOM yang tertera di kemasan. Pastikan merk/brand kosmetik dan info produk sesuai dengan yang terdaftar di BPOM.
Apabila di website Skincarisma atau Cosdna keluar angka safety index tinggi tapi kok kosmetik tersebut punya ijin edar, ini artinya takaran untuk bahannya sudah sesuai dengan batas aman dari BPOM. Karena Skincarisma ataupun Cosdna itu kan hanya membahas soal kriteria bahan, tidak mendalam pada persentase nya.
Sedangkan petugas uji BPOM pasti menguji sampai pada takaran masing-masing bahan sehingga bisa memutuskan apakah produk tersebut layak edar atau tidak.
- KEDALUARSA
Seperti hal nya makanan, kosmetik juga punya tanggal kedaluarsa/expired date.
Memakai kosmetik yang sudah kedaluarsa bisa menimbulkan penyakit kulit. Alih-alih cantik, kulit malah burik (rusak/warna tidak rata).
Oiya, meski tanggal kedaluarsa masih sekian tahun, tapi kalau kemasan sudah dibuka biasanya kosmetik baik dipakai dalam jangka waktu 1-3 bulan saja.
Maka, pertimbangkan juga ukuran produk sebelum memutuskan untuk membeli kosmetik.
Jangan mudah tergoda dengan kecantikan bintang iklan. Lihat tuh di instagramnya @missklik_queen: para artis terjerat endorse kosmetik ilegal.
Untuk tampil cantik di era milenial, selain cerdas dalam memilih kosmetik, kita juga harus mengenali jenis serta karakteristik kulit kita. Adanya internet membuat akses informasi semakin terbuka lebar. 30 menit berselancar di dunia maya, saya sudah dapat banyak informasi, seperti:
- Krim tabir surya harus dipakai meski kondisi mendung. Karena UVA rutin terpancar di sepanjang pukul 8 pagi sampai 6 sore!
- Air hangat akan membuka pori-pori kulit, sedangkan air dingin akan menutup pori-pori kulit adalah mitos!
Faktanya, air hangat akan membuat otot relaks, sedangkan air dingin membuat otot mengencang. Jadi tidak ada hubungan dengan pori-pori.
- Pemakaian bahan alami (seperti perasan lemon atau irisan mentimun) tidak otomatis aman untuk kulit. Bahkan sebaiknya dihindari oleh pemilik kulit sensitif.
Penyebabnya karena kandungan dalam bahan alami berbeda-beda. Lemon yang matang pohon dengan yang diperam tentu mengandung persentase citric acid dan niacin yang berbeda. Kalau produk sintetis prosentasenya malah terukur dan seragam.
- Pemilik kulit berminyak bukan berarti tidak perlu menggunakan pelembab kulit. Karena pelembab fungsinya untuk meningkatkan kadar air di kulit. Tentu jenis pelembabnya berbeda antara pemilik kulit kering dan kulit berminyak.
- Hindari sabun cuci muka yang meninggalkan efek kesat, kencang dan kering seusai diaplikasikan. Pilih sabun cuci muka yang lembut (gentle facial wash). Itupun pemakaiannya dianjurkan hanya 1-2 kali sehari, jangan sering-sering. Nanti malah merusak lapisan kulit.
Masih banyak lagi info seputar kesehatan kulit yang saya temukan. Mengutip istilah yang dipakai Syahrini: semua sudah terpampang nyata. Tinggal kita yang rajin-rajin mencari data.
Ibarat peribahasa, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Kita repot-repot searching dahulu, jadi cantik kemudian.
*Ahay*
Sumber:
Instagram bpom_ri
Instagram missklik_queen
Instagram halobpom1500533_
Instagram labmuffinbeautyscience
Website skincarisma
Website cosdna
Blog simpleskincarescience
Blog justaboutskin
Blog viwviw
Blog vina-story
Bukan satu dua orang yang bereaksi seperti itu saat saya menyebutkan usia saya.
Awalnya saya pikir mereka tengah menggoda saya. Tapi karena hampir setiap orang berkomentar sama, bahkan ada yang minta ditunjukkan KTP saya saking penasarannya, akhirnya saya percaya kalau muka saya ini beneran awet muda.hahaha.
Hal ini tak lepas dari jenis kulit berminyak yang saya miliki. Padahal waktu remaja dulu, saya sangat iri dengan teman yang memiliki jenis kulit kering. Wajahnya kelihatan halus, cantik tanpa jerawat. Sedangkan saya: kusam dan jerawat memenuhi muka 😅
Apa yang dahulu saya keluhkan, sekarang saya syukuri...
Jika jaman dulu cantik adalah berwajah bersih kesat, di jaman now cantik berarti punya kulit wajah bersinar; glowing bak artis korea. Produsen make up pun berlomba mengeluarkan seri kosmetika yang hasil akhirnya tampak kinclong.
Rahasia kulit glowing ini sebetulnya bukan semata-mata karena tata riasnya, tapi lebih kepada seberapa sehat kulit kita. Kulit yang sehat membuat make up menempel dengan baik di kulit kita. Langsung meresap, menyatu gitu. Perpaduan sempurna antara enzim di kulit dengan partikel dari make up inilah yang menghasilkan efek glowing.
Berkaca dari pengalaman di masa lalu, saya lebih memilih punya kulit sehat daripada kulit yang mengikuti trend. Kulit sehat itu cantiknya alami dan everlasting.
Tips memiliki kulit sehat:
1. Jangan mudah gonta-ganti produk.
2. Banyakin minum air putih. Minuman berwarna boleh lah sesekali.
3. Hindari rokok, minuman keras, begadang dan stres.
4. Jeli memilih kosmetik.
Di era milenial ini, kosmetik dalam dan luar negeri muncul dengan berbagai merk. Sebagai konsumen, kita harus cerdas dan berhati-hati. Jangan mudah tergiur dengan bahasa iklan.
Produsen kosmetika kerap kali menggunakan bahasa yang berlebihan saat mempromosikan produknya. Padahal sudah ada peraturannya lho.
Untuk itu, Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) memberikan panduan praktis agar kita jeli saat hendak membeli kosmetik.
- KEMASAN
Perhatikan kondisi kemasan produk. Ada yang rusak gak? Gembung gak botolnya? Masih rapi gak segelnya?
![]() |
Contoh produk tersegel dengan baik |
Kalau kemasannya rusak, bisa jadi isinya sudah terkontaminasi. Jika demikian, produk ini sudah tidak layak pakai. Jangan dibeli.
- LABEL
Bagian ini biasanya jarang diperhatikan dengan detail. Umumnya kita hanya melihat merk dan isi bersih (netto). Padahal informasi penting soal bahan apa saja yang terkandung dalam kosmetik bisa kita cek di label komposisi produk.
![]() |
Label komposisi produk |
"Duh. Bahasanya kan bahasa kimia semua tuh!"
Tenaaang...
Ada website bagus untuk cek bahan apa saja yang terkandung dalam kosmetik. Namanya skincarisma dan cosdna.
Caranya gampang: tinggal ketik bahan-bahan yang tertulis pada label produk, lalu klik analyze. Muncul deh hasilnya.
![]() |
Semakin kecil angkanya, semakin bagus |
Lamannya berbahasa inggris. Tapi cukup mudah dipahami kok. Bahasa seperti anti aging, brightening, dan acne fighting kan sangat familiar bagi kita.
-IJIN EDAR
Setelah cek kemasan dan label, langkah selanjutnya adalah memastikan ijin edar (nomor BPOM) yang tertera pada kosmetik.
Buka laman https://cekbpom.pom.go.id. Masukkan nomor BPOM yang tertera di kemasan. Pastikan merk/brand kosmetik dan info produk sesuai dengan yang terdaftar di BPOM.
Apabila di website Skincarisma atau Cosdna keluar angka safety index tinggi tapi kok kosmetik tersebut punya ijin edar, ini artinya takaran untuk bahannya sudah sesuai dengan batas aman dari BPOM. Karena Skincarisma ataupun Cosdna itu kan hanya membahas soal kriteria bahan, tidak mendalam pada persentase nya.
Sedangkan petugas uji BPOM pasti menguji sampai pada takaran masing-masing bahan sehingga bisa memutuskan apakah produk tersebut layak edar atau tidak.
- KEDALUARSA
Seperti hal nya makanan, kosmetik juga punya tanggal kedaluarsa/expired date.
![]() |
Tanggal kedaluarsa: 09.20 (bulan 09 tahun 2020) |
Memakai kosmetik yang sudah kedaluarsa bisa menimbulkan penyakit kulit. Alih-alih cantik, kulit malah burik (rusak/warna tidak rata).
Oiya, meski tanggal kedaluarsa masih sekian tahun, tapi kalau kemasan sudah dibuka biasanya kosmetik baik dipakai dalam jangka waktu 1-3 bulan saja.
Maka, pertimbangkan juga ukuran produk sebelum memutuskan untuk membeli kosmetik.
![]() |
Kemasan kecil pas untuk 1 bulan pemakaian. Praktis juga kalau mau dibawa travelling. |
Jangan mudah tergoda dengan kecantikan bintang iklan. Lihat tuh di instagramnya @missklik_queen: para artis terjerat endorse kosmetik ilegal.
Untuk tampil cantik di era milenial, selain cerdas dalam memilih kosmetik, kita juga harus mengenali jenis serta karakteristik kulit kita. Adanya internet membuat akses informasi semakin terbuka lebar. 30 menit berselancar di dunia maya, saya sudah dapat banyak informasi, seperti:
- Krim tabir surya harus dipakai meski kondisi mendung. Karena UVA rutin terpancar di sepanjang pukul 8 pagi sampai 6 sore!
- Air hangat akan membuka pori-pori kulit, sedangkan air dingin akan menutup pori-pori kulit adalah mitos!
Faktanya, air hangat akan membuat otot relaks, sedangkan air dingin membuat otot mengencang. Jadi tidak ada hubungan dengan pori-pori.
- Pemakaian bahan alami (seperti perasan lemon atau irisan mentimun) tidak otomatis aman untuk kulit. Bahkan sebaiknya dihindari oleh pemilik kulit sensitif.
Penyebabnya karena kandungan dalam bahan alami berbeda-beda. Lemon yang matang pohon dengan yang diperam tentu mengandung persentase citric acid dan niacin yang berbeda. Kalau produk sintetis prosentasenya malah terukur dan seragam.
- Pemilik kulit berminyak bukan berarti tidak perlu menggunakan pelembab kulit. Karena pelembab fungsinya untuk meningkatkan kadar air di kulit. Tentu jenis pelembabnya berbeda antara pemilik kulit kering dan kulit berminyak.
- Hindari sabun cuci muka yang meninggalkan efek kesat, kencang dan kering seusai diaplikasikan. Pilih sabun cuci muka yang lembut (gentle facial wash). Itupun pemakaiannya dianjurkan hanya 1-2 kali sehari, jangan sering-sering. Nanti malah merusak lapisan kulit.
Masih banyak lagi info seputar kesehatan kulit yang saya temukan. Mengutip istilah yang dipakai Syahrini: semua sudah terpampang nyata. Tinggal kita yang rajin-rajin mencari data.
Ibarat peribahasa, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Kita repot-repot searching dahulu, jadi cantik kemudian.
*Ahay*
Sumber:
Instagram bpom_ri
Instagram missklik_queen
Instagram halobpom1500533_
Instagram labmuffinbeautyscience
Website skincarisma
Website cosdna
Blog simpleskincarescience
Blog justaboutskin
Blog viwviw
Blog vina-story
Komentar
Posting Komentar