"Apaan tuh?", tanya saya.
"Varian baru di Loffle", jawabnya singkat.
"Apaa pula Loffle?" Saya cuma ngebatin. Gak enak kalau tanya-tanya. Ntar ketahuan kalau kudet.hahaha. 🙈
Jadilah saya googling soal Loffle ini.
Oooo...ternyata ini dessert restaurant alias restoran spesialis makanan dan minuman pencuci mulut.
Coba cek ke instagramnya. Waduuh...kok seger-seger semua gini yak 😅
Ada sliced cake, ada cheese tart, ada salad, ada toast bread, ada Koka cheese tea. Aha, ini nih yang kemarin diomongin temen saya.
Hmm.. Cheese Tea? Teh campur keju? Gimana tuh rasanya 🤔 Saya suka keju. Tapi kalau dicampur teh?
Hmm... Jadi penasaran.
Hari Sabtu 23 Juni 2018 kami janjian ketemu di Loffle Pop Up Pleburan bakda asar.
Sejak buka instagramnya Loffle, saya sudah 'mengincar' beberapa varian. Sliced cake nya tampak menggoda. Honey toast milo nya juga looks yummy. Anmitsu nya juga kelihatan seger banget. Eh, banyak amat yak yang saya incar 😆
Jam 16.07 wib saya sampai di Loffle jl Pleburan. Sudah ada di google map, jadi saya gak susah nyari-nyari.
Begitu sampai..wow...tempatnya hommy. Parkirannya lapang. Lokasinya sebelahan sama salon.
Interior dalam resto didominasi warna kuning. Seger jadinya. Ruangan tidak terlalu luas. Tapi cukup nyaman. Ada sofa, ada bangku-bangku pendek, dan ada juga bangku tinggi. Tinggal pilih mau duduk di sebelah mana.
Teman saya belum dateng. Saya pun duduk di bangku tinggi, dengan view menghadap ke jalan, sambil membuka-buka buku menu. Harganya sangat bersahabat.
Kok saya gak tau ya ada resto senyaman dan seterjangkau ini? Padahal ya beberapa kali lewat jalan Pleburan. Payah nian saya!
"Ternyata namanya Mille Crepes", saya menemukan sliced cake yang saya incar. "Ini satu ya, mbak", saya langsung order.
"Mau yang coklat atau vanila?", tanya si mbak.
"Coklat", jawab saya mantap.
"Lima belas ribu, mbak", kata si mbak.
Saya mengeluarkan 3 lembar 5ribuan dan menyerahkan ke si mbak.
"Gak usah pake struk ya?" Si mbak ngomong ke saya.
"Loh. Kenapa mbak?", saya bingung.
"Go green. Hemat kertas", jawab si mbak.
Sebagai ganti struk, Loffle akan mengirimkan rincian pembelian via email.
"Ok, mbak", saya langsung setuju.
Tak lama teman saya datang.
Dia langsung tanya ke saya: "Koka cheese tea nya mau yang apa?"
Mmm...apa ya. Kirain cuma satu varian. Ternyata pas buka menu Koka Cheese Tea ada 7 varian sodara-sodara 😄0
Koka Cheese Tea ini toppingnya sama semua, yaitu cream cheese. Tapi varian teh nya beda-beda. Ada yang ocha, ada yang thai tea, ada lychee tea, blaccurant tea, apple tea, dan yakult tea.
![]() |
Koka Cheese Tea Lychee |
Khusus matcha bukan teh ya, tapi matcha bubuk dicampur sama susu. Atau krimer ya? Lupa. Yang jelas bukan matcha tea.
"Yang best seller Koka cheese tea yang apa ya mbak?" Biasaa..kalau udah bingung gini mending cek selera banyak orang.
"Yang original dan matcha, mbak", jawab si mbak.
"Ya udah. Saya mau Koka cheese tea original satu", kata saya.
"Gula dan es nya normal?"
Kalau gak suka manis atau sedang diet bisa minta less sugar. Pilih es sedikit juga bisa.
"Normal", saya pilih nyobain standartnya aja.
Teman saya pilih yang matcha.
Tak lama kemudian Mille Crepes, Koka Cheese Tea Original dan Koka Matcha Latte udah siap di meja kami.
![]() |
Mille crepes |
![]() |
Si mbak bikin matcha latte |
![]() |
Koka Cheese Tea Original |
Di tiap meja sudah ada instruksi cara minum Koka Cheese Tea yang benar.
Pertama, buka tutup Koka cheese tea. Ya iyalah, gimana mau minum kalo ada tutupnya.
Kedua, minum Koka cheese tea dari pinggir gelas. Disruput gitu. Awal-awal yang terasa cream cheese nya aja. Tapi ntar lama-lama tehnya nyusul.
Cream cheese nya terasa lembut dan gak eneg.
Sensasi teh yang masuk bareng dengan cream cheese ini yang bikin unik. Kayak apaa ya... Susah dijelasin pake kata-kata. Cobain sendiri deh.
Selain sensasi unik dari berpadunya teh dan cream cheese di dalam mulut, ada pula efek tambahannya: yaitu bikin sering jilatin bibir.wkwkwk...
Asyik lho ternyata. Beneran. Lidah ini kayak otomatis aja gitu nyapu bibir. Bahagia tiap berhasil menemukan ceceran cream chese yang tertinggal di seputar bibir. Gurih.
Ketika minuman tinggal separuh, saya bawa gelas Koka cheese tea saya ke meja dekat kasir. Saya minta sedotan ke si mbak. Yang disambut dengan cemberut.hihihi.
Wajar sih. Di petunjuk cara minum memang tertulis jelas agar tidak disedot! Berhubung saya orangnya ngeyelan, maka saya maksa. Si mbak pun menyerahkan sedotan dengan wajah pasrah.
Saya celupkan sedotan ke gelas Koka cheese tea saya.
Slurpp..
Rasanya pait sepet khas ocha.
Lalu saya pun mulai mengaduk cream cheese dan ocha pakai sedotan. Si mbak menatap gelas saya dengan tatapan nanar. Seolah saya tengah menghancurkan sebuah maha karya.
Dan ekspresi si mbak sangat beralasan sodara-sodara! Setelah diaduk, Koka cheese tea yang fenomenal ini berubah jadi teh tarik 😂😂😂
![]() |
Koka Cheese Tea Original setelah diaduk |
Yaa rasanya masih enak siih. Cuman sensasinya jadi beda. Gak unik lagi, biasa aja. Beginilah resiko orang ndableg.
"Mas, ini kalau tutupnya kayak gini, orang cenderung pake sedotan", teman saya ngasi masukan ke si mas yang kayaknya manager disitu.
"Iya, mbak. Kami memang sedang dalam proses pemesanan tutup khusus. Bertahap kita menuju kesempurnaan", kata si mas.
Kalau melihat Loffle yang sekarang, susah banget membayangkan kalau awalnya cuma booth kecil di pinggir jalan.
Memang kunci bisnis adalah istiqomah bin pantang menyerah. Action dulu deh, lakukan sebisanya dulu semampunya dulu. Pakai modal seadanya dulu, gak usah sampe hutang segala. Kebayang gak sih: usaha baru, masih cari market, bisnis belum jalan,eee..udah pusing mikir cicilan!
Kalau action kita sudah kelihatan, insyaAllah modal/investor datang sendiri. Sudah banyak yang membuktikan. Saya contohnya.
"Mas, ini bahan-bahannya halal kan?", saya nunjuk menu Koka chese tea.
"Kami pakai produk lokal, mbak", jawab si mas.
"Ya tapi ada logo halalnya kan? Keju nya terutama", saya bersikeras.
Si mas baik banget. Dia langsung cek kemasan keju dan menunjukkan logo halal ke saya.
Alhamdulillah. Lega deh.
Waktu sudah mulai mendekati pukul 18.00 wib. Suami saya sudah siap-siap jemput. Saatnya pulang nih.
"Beliin apa ya?" Beginilah istri sayang suami. Ehem. Gak bisa makan enak sendirian, suami juga musti merasakan.
Saya melirik ke pengunjung lain yang tampak asyik menyeruput Koka cheese tea yang varian Thai tea.
![]() |
Kiri: matcha Kanan: thai tea |
"Kayaknya enak tuh", batin saya.
Etapi, kepingin juga nyoba Anmitsu. Soalnya menurut si mas, Anmitsu ini top seller di Loffle. (Koka Cheese Tea di peringkat ke dua)
"Mbak, saya mau anmitsu satu", kata saya.
"Yang Longan atau Boba?"
"Yang best seller mana?"
"Yang Boba"
"Ya udah. Boba satu. Dibungkus ya". Ekspresi si mbak saat saya minta bungkus Anmitsu mirip dengan ekspresi pas saya minta sedotan untuk Koka Cheese Tea. Rada-rada gimanaa gitu.
![]() |
Anmitsu Boba |
Anmitsu ini isinya potongan buah, custard, dan boba dengan 3 scoop es krim. Kalau dibungkus, pasti es krim nya leleh. Dan kalau sudah leleh, rasanya pasti beda.
I know mbak. Tapi ini terpaksa kok, bukan karena ndableg. Soalnya suami pasti gak mau turun, pengennya langsung jalan. Daripada diomelin ya mending dimakan sambil jalan. Gitu.
Dan konsekuensi dari bungkus (take away) adalah tambahan biaya sebesar 2.000 rupiah. Hiks.
"Besok lagi bawa wadah sendiri, mbak. Selain gak perlu nambah biaya, nanti mbak malah akan dapat stamp tambahan", si mbak kasir jelasin ke saya.
![]() |
Kartu member. Kumpulin 3 lembar yang kuning untuk ditukar 1 kartu member (hitam) |
Iya deh, mbak. Demi lingkungan hidup, kudukung programnya!
![]() |
Pack take away anmitsu |
Gak sampe 5 menit, anmitsu boba sudah siap. Saya udah gak tahan mau nyobain boba nya. Boba adalah bola-bola kuning emas seperti mutiara jelly yang ada di bubble tea.
Tapi boba bukan jelly. Saat dimakan, boba akan pecah dimulut. Jadi gak padat macam jelly. Ada airnya di dalam. Rasanya seperti makan tobiko (telur ikan terbang), tapi yang ini ukurannya lebih besar dan gak pake amis.
Selain karena keunikan boba, anmitsu ini jadi top seller karena varian buah-buahannya yang tidak seperti umumnya salad. Umumnya salad kan pakainya melon, semangka, pepaya, anggur. Kalau anmitsu buahnya buah naga, pisang, dan kiwi. Antimainstream.
Varian es krim untuk anmitsu standartnya adalah vanila. Kalau mau rasa lain bisa kok. Tapi nambah biaya lagi. Sekitar 3ribuan kalau gak salah.
Lagi asyik-asyik nguber boba, suami saya nelpon. Sudah sampai rupanya. Saya bergegas pamit ke teman saya.
"Apa itu", suami melihat bungkusan di tangan saya.
"Ini Koka Cheese Tea, yang ini Anmitsu". Suami saya wajahnya kayak bingung dengarnya.
"Cobain deh. Enak ini", saya dengan sigap membuka mangkok anmitsu dan menyuapkan sesendok.
Suami saya ngunyah dengan khusyuk. Ini artinya dia suka.
"Ini juga sebenarnya enak", saya nunjuk ke Koka Cheese Tea.
"Kok pakai 'sebenarnya' ?"
"Iya. Soalnya ini harusnya gak boleh disedot dan diaduk kayak gini"
"Enak, kok", suami saya nyedot dikit.
"Lebih enak lagi kalo disruput", kata saya.
Kami mampir ke masjid terdekat karena saya belum sholat magrib. Mangkok anmitsu saya titipkan ke suami.
Balik dari masjid, udah tinggal kuah aja 😆😆😆
Gapapa lah. Biar dia sehat 😊 Besok tinggal ke Loffle lagi. Kan suami saya belum nyobain Koka cheese tea yang 'sebenarnya'.
Bener sih,kalau diaduk jadinya kayak teh tarik mba haha
BalasHapus